Ads 468x60px

Sunday, September 28, 2014

NAMAKU TARUNA

TARUNA SPMAA
Namaku Taruna, suatu pangkat kebanggaanku dan orang mukmin lainnya, saudara ingin seperti saya? sungguh tidaklah mudah, silahkan saudara mencoba.
Menjalani  karir  yang hitungannya hanya 2-3 tahun pengabdian saja, untuk mengapai misi menuju TPU Sempurna sungguh rasanya  sangat lama dan alangkah banyak coba'annya.
           
Sebelum sukses menggapainya akan tiba kepada saudara cobaan darimana saja, cobaan suka maupun duka, dari orang tua, kelurga, tetangga ataupun teman sebaya. Agar kita segera keluar dari SPMAA.

Dari orang tua atau keluarga, disurunya saya segera pulang kerumah dengan alasan agar menjaga orang tua yang sedang sakit/tua. Atau disuruhnya kerja untuk menafkahi keluarga dirumah ( Tipe anak tulang punggung keluarga ) Ada juga yang disuruh untuk melanjutkan kuliah-sekolahnya ( Tipikal anak mama ).
           
Itu sedikit contoh cobaan dari keluarga, semua Taruna tidaklah sama ada yang lebih ringan ataupun lebih berat dari contoh saya ini.

Sekarang dari tetangga “kamu itu kenapa jadi Taruna, ngak dapat upah, luntang-lantung diasrama!” itu kata pedas mereka untuk saya Taruna, ada juga yang dengan halus, “boleh-boleh saja jadi Taruna, tapi kita juga harus membahagiakan orang tua dengan kuliah/cari kerja, kalau mau ini ada kerjaan untukmu gajinya gede loh”, seolah-olah benar kata tetangga tadi membahagiakan orang tua, padahal itu kata  setan! yang benar membahagiakan orang tua itu tak hanya didunia, tapi Dunia-Akherat. Bagaimana caranya? Jadilah anak yang sholeh / sholikha versi SPMAA itulah kado terindah untuk kedua orang tua.

Setelah ujian susah kini berganti ujian suka, sepanjang perjalanan kisah, yang ada ujian suka lebih berat dibanding ujian susah.

Contohnya ketika datang ujian susah kepada manusia lewat bencana / apa saja, manusia pasti akan kuat - kuat berdo'a, puasa dan ndepe - ndepe kepada Allah, bahkan yang sebelumnya sepanjang hidupnya tidak pernah sholat, apalagi puasa, ketika ada bencana jadi rajin sekali sholat dan puasanya.

Tapi nanti ketika sudah hilang bencananya, berganti ujian suka, maka mereka akan lupa dan mengkhufuri nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
           
Begitu juga dengak kita, ketika datang ujian suka dari sesama atau siapa saja kepada kita, kebanyakan dari kita akan lupa, dan ironisnya kita masih merasa santri SPMAA.
          
Namaku Taruna, sekali lirik banyak yang suka, hati terpana, senyumnya menggoda, banyak yang cinta kepada saya, suatu pagi si Jo datang menyapa mengaja'ku membuang sampah di sekolah putri dan piket di almakan putra, setibanya disana kulihat wanita cantik didepan mata, tak kusangka, sekali lirik dia terpana, kutambah senyum dia tergoda untuk membalasnya, senyumnya luar biasa, minum kopi pahitpun tak terasa saking manis senyumya.
          
Singkat cerita malampun tiba, entah dari mana selembar surat datang menyatakan cintanya kepada saya, padahal sebelumnya satupun tidak ada wanita di dunia ini yang suka pada saya, apalagi secantik dia.

Ujian suka sayapun lupa, jika saya terima dan melanjutkan hubungan degan dia, berarti saya gagal menjadi Taruna.

Biasanya masih merasa kalau saya Taruna, karena masih tinggal diasrama. Tapi hakekatnya kita gagal (Sudah tidak lagi jadi santri SPMAA) karena tidak bisa  menahan nafsu dunia.
          
Jika saya tolak dan tetap setia dalam garis komando SPMAA sampai akhir hayat saya, maka keberhasilan luar biasa dan syurga menanti kita. Amiiinnn….
          
Ini kisah bukan hanya karangan fiktif belaka, tapi kisah nyata, wanita sungguh mengoda untuk melanggar system SPMAA, kata salah satu Band ternama di Indonesia The Changcuters “ Wanita Racun Dunia ”.
Itu salah satu penggalan lagunya.
          
Tapi saya tidak sepakat dengan dia, bagi saya wanita adalah orang yang sangat mulia (Jika dia bisa menjaganya) sampai-sampai dalam Al-Qur'an ada surat An-nisa' (Wanita) ditambah lagi disebutkan dalam Hadist “Syurga dibawah kaki ibu” ibu tidak lain adalah seorang wanita, sekali lagi “Jika dia bisa menjaganya” kalau tidak bisa, maka dia akan menjadi hina.
  
Makanya disebutkan Nabi Muhammad bahwasanya “Penghuni neraka paling banyak adalah Wanita” kita semua ngak takut ta? Meskipun anda Pria, ibu sampean ngak wanita kah! Apalagi sampean yang statusnya wanita, harusnya prihatin, nangisi dosa-dosa pribadi sebelum mati, outputnya nanti sampean ngak sempat itu nge-gosip, ngerumpi, ngebahas salahnya siapa saja kesana-kemari.

Apalagi menjadi sumber, pencari, penyebar dan pemercaya fitnah.

Untuk itu mari menjadi manusia mulia, wanita-wanita yang mulia, ayo menjauhi hal-hal yang membuat  drajat kita hina, jangan jadi wanita penggoda dan penyebar fitnah.

Ayo jadi Santri, Taruni setia dalam komando SPMAA.
          
Begitu juga santri laki-laki, jangan cenga-ngasan mencari wanita, ayo bersama jadi Taruna yang setia menjalankan komando SPMAA.
          
Namaku Taruna ingin selalu setia dalam bahtera SPMAA sampai ajal tiba.

Keterangan : Kisah cerita diatas tidak hanya dari 1 orang Taruna saja melainkan pengalaman dari beberapa orang Taruna, dan masih banyak kisah yang belum tertuliskan dalam edisi ini,semoga bisa menyambungkan lagi jika allah memberikan kesempatan.
         
Penulis: Gus Arsyis           
 

Pengikut